Rabu, 03 November 2010

Review Jurnal 2

Tema : kualitas air
judul : PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP AIR TANAH DI SUKOHARJO SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA.
Penulis : suharjo, sartono putro, dan alif noor anna
Tahun : 2006

1.1 Latar belakang
Daerah sukoharjo merupakan daerah penyangga kota surakarta yang terdiri dari empat kecamatan yaitu kecamatan kartasura, kecamatan grogol, kecamatan baki, dan kecamatan gatak. Beberapa teori mengemukakan bahwa unsur kimia tanah dipengaruhi oleh kondisi alam dan kondisi limbah aktivitas manusia. Kondisi alam antara lain dipengaruhi oleh batuan penyusun aquifer. Batuan terdiri dari satu atau lebih mineral. Sedangkan mineral tersusun satu atau lebih unsur kimia. Dengan demikian batuan penyusun aquifer terdiri dari sejumlah unsure kimia. Sehingga air tanah yang berada pada aquifer akan mengandung unsure kimia sesuai dengan unsure kimia yang terkandung pada batuan penyusun aquifer tersebut. Bentuk aktivitas manusia dapat berupa industri, bengkel, pertokoan, transportasi, dan kegiatan rumah tangga. Semua itu akan menghasilkan limbah yang sebagian besar bercampur dengan air tanah, sehingga air tanah akan terpengaruh sifat-sifat kimia, fisika, biologi dari jenis aktivitas manusia tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui besarnya perubahan penggunaan lahan selama 5 tahun yaitu dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. dan untuk mengetahui kondisi kualitas air tanah setelah terjadi perubahan penggunaan lahan.

1.3 Metodologi penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu sampel strata terpilih, sedangkan analisa datanya menggubakan data deskriptif. Data yang diperlukan yaitu bentuk lahan, data penggunaan lahan tahun 1998 dan tahun 2002, data kualitas air tanah yaitu kalsium(Ca), magnesium(Mg), natrium(Na), kalium(K), amonium(HN), besi(Fe), nitrat(NO), colorida(CI), sulfat(SO), karbonat(HCO), dan bakteri coli serta data estándar buku mutu air minum. Data bentuk lahan didapatkan melalui penampalan hasil interpretasi peta geologi, peta topografi, dan ceking lapangan. Data perubahan penggunaan lahan didapatkan Melalui data penampalan peta penggunaan lahan tahun 1998 dan data penggunaan lahan tahun 2002. data koalitas air tanah diperoleh dari analisi laboratium sampel air tanah disetiap satuan lahan permukiman yang telah dibandingkan dengan stándar buku mutu untuk air minum dari departemen kesehatan.Satuan lahan permukiman di peroleh melalui penampalan peta bentuk lahan, peta tanah dan peta penggunaan lahan tahun 2002.

1.4 Hasil dan pembahasan
-Hasil penelitian
a.perubahan penggunaan lahan
untuk mendapatkan perubahan penggunaan lahan sampai tahun 2002 maka peta penggunaan lahan tahun 1998 dibuat gred, setiap gred mempunyai panjang 2cm dipeta atau 400m2 di lapangan. Kerja lapangan dilakukan pengamatan dan deliniasi di peta terhadap kenampakan penggunaan lahan pada saat pengamatan. Hasil kerja lapangan didapatkan peta penggunaan lahan tahun 2002 dan 1998 disajikan pada lampiran.
b.kualitas air tanah
hasil penampalan di dapatkan 13 titik sampel air tanah dengan agihan atau penyebaran disajikan dalam peta lokasi sampel air atau lampiran.
-Pembahasan.
Unsur-unsur kimia air tanah dapat berasal dari limbah aktivitas penduduk terdiri dari NO3, NH4, CI dan bakteri coli. Berdasarkan lampiran didapatkan tingkat kelayakan air tanah untuk air minum serta pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas air tanah. Perubahan penggunaan lahan dan dampaknya terhadap kualitas air tanah serta agihannya dapat dilihat dalam penelitian sebagai berikut.
*Kecamatan kartasura
Kualiatas air tanah di desa wirogunan kartasura dipengaruhi oleh faktor alam aktivitas penduduk. Faktor alam ditunjukan dengan besarnya unsur kalsium (Ca) 588.00 ppm, natrium(Na) 259.00 ppm, kalium(K) 13,50 ppm, dan HCO3 sebesar 400 ppm. Dari aktivitas penduduk ditunjukan dengan besarnya unsur chlorida 13,33 ppm dan bakteri coli 9. Dampak dari faktor alam dan aktivitas manusia airtanah daerah ini tidak layak untuk air minum.
*Kecamatan grogol.
Kualitas air tanah sebagian tidak layak untuk diminum. Faktor yang berpengaruh terhadap ketidaklayakan air tanah untuk air minum yaitu limbah aktivitas manusia. hasil penelitian didapatkan NO3 sebesar 0-1,2 ppm, chlorida 13,33-77,90 ppm, dan bakteri coli 9-110 yang melebihi standar maksimun untuk iar minum. Unsur-unsur kimia yang berasal dari faktor alam seperti kalsium 75-110 ppm, magnesium 3-80 ppm, natrium 24-31,60 ppm, kalium 4-14,7 ppm, Fe 0,00 ppm, dan CO3 0,00 ppm dibawah standar maksimun air tanah yang diperbolehkan untuk air minum dan ini berarti tidak layak untuk di konsumsi.
*Kecamatan baki
Hasil analisa dikecamatan baki menunjukan adanya perubahan penggunaan sawah untuk perusahaan meubel antik dan konsumsi export dan perumahan tempat tinggal. Hasil analisa air tanah menunjukan altivitas manusia yaitu NO3 1,2 ppm, chlorida 34-43,10 ppm, bakteri coli 120-2400 ini berarti tidak layak untuk diminum. Sedangkan unsur-unsur yang terdapat dari faktor alam yaitu kalsium 54 dan 87,00 ppm, magnesiun 11-17,20 ppm, natrium 24 ppm, kalium 6-14,7 ppm, besi 0-0,8 ppm, yang berarti tidak layak untuk diminum.
*Kecamatan gatak
Hasil analisa dilabolatorium kecamatan ini terdapat airtanah yang layak diminum dan airtanah yang tidak layak untuk diminum. Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam tanah dan layak untuk dikonsumsi yaitu NO2,Chlorida, CO3, Fe, dan kalium.

1.4 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan lahan sawah menjadi lahan permukiman daerah kecamatan kertasura.selama 5 tahun seluas 5646165,20 m2. sedang untuk kecamatan grogol seluas 554906,6 m2. sebagian besar air tanah pada satuan lahan permukiman kandungan bakteri colinya antara 9-2400 dan kalsium 588 ppm sehingga tidah layak untuk air minum.tiga daerah yang air tanahnya layak untuk di munum yaitu di desa pucangan kartasura, desa telukan grogol, dan desa geneng gatak. Kandungan bakteri E.Coli air tanah 0 dan kandungan unsur kimia yang lain dibawah estándar baku mutu maksimun yang diperbolehkan. Perubahan penggunaan lahan permukiman sebagian besar berdampak negativ terhadap kualitas air tanah untuk air minum sehingga tidak layak untuk di minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar