KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DAERAH PEMUKIMAN
DI KABUPATEN BEKASI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan terbatasnya lahan dan mahalnya harga tanah di Jakarta mengakibatkan masyarakat mulai mencari wilayah pemukiman di daerah p inggi ran sepcrti Tanggerang, Serpong, Ciputat dan Bekasi. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan air juga meningka't. Pelayanan air bersih dari PAM hanya terbatas dan tidak menjangkau seluruh daerah, umumnya hanya menjangkau daerah yang mengambil dari air tanah atau air sungai. Air tanah mendapatkan alternatif utama bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih dengan murah. Dengan perkembangan pemukiman yang pesat dan tidak teratur, cenderung akan merusak kualitas air tanah. Keterbatasan dan mahalnya harga lahan menyebabkan perbandingan antara luas bangunan dan tanah terbuka menjadi tidak serasi. Permasalahan kualitas air tanah muncul terutama di daerah yang rapat dengan sarana tangki septik yang berdekatan dengan sumur air minum. Disamping itu pengambilan air tanah dangkal yang berlebihan dapat menyebabkan turunnya muka air tanah. Jika keadaan demikian tidak dapat dikendalikan, dapat mengakibatkan zat pencemar asal saluran limbah atau tangki septik yang konstruksinya kurang baik masuk ke dalam akuifer air tanah dangkal.Permasalahan yang timbul atas dasar demikian sistem air tanah dangkal mendapat imbuhan dari perembesan air hujan, dan di daerah pemukiman padat dan sistem sanitasinya tidak baik, air selokan atau air dari tangki septik yang bocor dapat merembes ke dalam akuifer dan mencemari air tanah dangkal. Perembesan air selokan atau tangki septik tersebut dapat efektif bila terjadi penurunan muka air tanah dangkal yang dalam terutama pada musim kemarau. Akibatnya banyak zat pencemar yang masuk. ke dalam sistem akuifer. Bila
musim hujan tiba pencemar tersebut akan terlarut. Demikian proses tersebut beljalan, sehingga air tanah dangkal menjadi tercemar oleh limbah domestik (misaInya ammonia, nitrit, nitrat, deterjen, dan E. coli). Keadaan yang sama dapat terjadi baik pada daerah pertanian maupun daerah industri.
Rumusan masalah:
1.apakah koalitas di aerah permukiman maĆz layak untuk di konsumsi sebagai air minum.
2.apakah kepadatan penduduk dan jenis tanah berpengaruh terhadap kualitas air.
Tujuan Penelitian :
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui :
I. Apakah kualitas air di daerah pemukiman masih layak untuk air minum
2. Bagaimana pengaruh kepadatan pemukian dan jenis tanah terhadap koalitas air
3. Luas dan penyebab pencemaran air tanah dangkal di daerah penelitian.
Manfaat penelitian.
Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan keilmuan peneliti dalam bidang analisis kualitas air tanah.
2. Memberikan data mengenai kualitas air tanah pada daerah penelitian.
3. Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi terhadap kualitas air tanah di daerah penelitian.
4. Dapat mengetahui korelasi aktifitas penduduk, kepadatan penduduk, dan sistem sanitasi/sistem pembuangan limbah penduduk terhadap jumlah bakteri E. coli serta kualitas air tanah atau sumur pada daerah penelitian.
Selasa, 23 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar